Selamat pagi para hivers dimanapun berada semoga saja sedang dalam keadaan tidak kurang suatu apapun. Saat berkunjung ke pantai pangandaran mataku tertuju pada sebuah bangkai kapal yang berdada di sana, timbul rasa penasaran dalam hatiku mengapa ada bangkai kapal disana, Pada mulanya aku mengira kapal itu merupakan kapal yang tersapu oleh ganasnya Tsunami yang pernah menerpa wilayah selatan pulau jawa tahun 2016 silam. Karena penasaran akupun ingin melihat lebih dekat ke kapal itu, ditengah-tengah rasa penasaranku ada bapak yang mendekatiku untuk menawarkan naik kapal kecil menuju kesana dengan ongkos Rp. 15.000, tanpa berpikir panjang aku lansung mengiyakan, dan segera menuju kekapal milik bapak tersebut

Mesin kapalpun segera dinyalakan dan kapal mulai berjalan menerjang deburan ombak. Disela-sela mengemudikan kapal pak Asep memperkenalkan diri sambil bercerita banyak tentang objek wisata Pangandaran, termasuk menceritakan bangkai kapal yang berada di pantai pangandaran.

Menurut informasi dari pak Asep bahwa kapal tersebut bernama "Viking", kapal viking merupakan hasil tangkapan dari KRI Sultan Thaha Saifudin-376, pada tanggal 25 Februari 2016 di 12,5 mil laut Perairan Utara Berakit, Kepulauan Riau, kapal Viking sedang menggunakan bendera Norwegia dan melakukan pencurian ikan. Dari lokasi penangkapan kapal Viking dikawal oleh kapal TNI AL untuk dibawa ke titik yang telah ditetapkan menjadi lokasi penenggelaman, yakni perairan Laut Timur Pangandaran, tepatnya di dekat kawasan Pantai Pasir Putih.

Penenggelaman kapal Viking dilakukan di Pangandaran dengan alasan tertentu, menurut saya mungkin sebagai kenang-kenangan bagi ibu Susi Pudjiastuti pada saat menjabat sebagai menteri KKP. Viking tenggelam dengan kondisi sebagian kapal ke dalam laut, sementara sisanya masih bisa terlihat di atas permukaan air, dengan demikian fungsi kapal akan hilang namun sebagian masih dapat terlihat saat air laut surut. Bangkainya menjadi monumen peringatan perlawanan kepada pencuri ikan ilegal, sekaligus bukti nyata ketegasan Indonesia dalam memerangi penangkapan ilegal yang tidak hanya terjadi di perairan Indonesia namun juga dunia.

Demikian informasi dari saya semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan. Mohon maaf bila ada salah atau kekeliruan dalam memberikan informasi dan terimakasih bagi yang membacanya, salam dariku @embunpagi